Bunga Berjalan: Pengertian, Cara Hitung, dan Kelebihannya

Dalam dunia keuangan dan perbankan, istilah bunga berjalan sering muncul, terutama dalam konteks pinjaman, obligasi, dan produk investasi lainnya. Meskipun terdengar teknis, memahami apa itu bunga berjalan sangat penting agar Anda bisa membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dan terhindar dari kesalahpahaman terkait pembayaran bunga.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian bunga berjalan, cara menghitungnya, perbedaannya dengan bunga tetap, serta kelebihan dan kekurangannya.

1. Apa Itu Bunga Berjalan?

Bunga berjalan (accrued interest) adalah bunga yang telah terakumulasi atas suatu pinjaman atau investasi, tetapi belum dibayarkan. Dalam konteks pinjaman, bunga berjalan merupakan bunga yang dihitung dari tanggal terakhir pembayaran bunga hingga tanggal pelunasan atau transaksi berikutnya.

Contohnya, ketika Anda memiliki pinjaman bank dengan sistem bunga harian atau obligasi yang menghasilkan bunga secara periodik, bunga akan tetap “berjalan” meskipun belum jatuh tempo. Artinya, setiap hari nilai bunga akan bertambah sesuai dengan perhitungan suku bunga dan jumlah pokok pinjaman.

Bunga berjalan juga sering digunakan dalam transaksi jual beli obligasi. Ketika investor membeli obligasi di tengah periode pembayaran bunga, mereka harus membayar harga obligasi ditambah bunga berjalan yang sudah terakumulasi sejak pembayaran terakhir kepada pemegang sebelumnya.

2. Perbedaan Bunga Berjalan dan Bunga Tetap

Agar tidak salah paham, penting untuk membedakan bunga berjalan (floating interest) dengan bunga tetap (fixed interest). Keduanya memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda terhadap pembayaran maupun keuntungan finansial.

Berikut penjelasannya:

1. Sifat Perubahan Suku Bunga

  • Bunga Berjalan: Suku bunganya bisa berubah-ubah mengikuti kondisi pasar, kebijakan moneter, atau acuan seperti BI Rate (suku bunga Bank Indonesia).

  • Bunga Tetap: Suku bunga tidak berubah selama periode perjanjian. Jumlah cicilan dan bunga yang dibayar akan sama hingga akhir masa pinjaman.

2. Mekanisme Penentuan

  • Bunga Berjalan: Ditentukan berdasarkan suku bunga acuan ditambah margin tertentu yang disepakati antara debitur dan kreditur. Misalnya, BI Rate + 3%.

  • Bunga Tetap: Ditentukan di awal perjanjian dan tidak berubah meskipun kondisi pasar mengalami fluktuasi.

3. Risiko dan Keuntungan

  • Bunga Berjalan: Risiko lebih tinggi karena cicilan bisa meningkat jika suku bunga acuan naik. Namun, jika bunga turun, debitur bisa mendapat keuntungan karena beban bunga ikut menurun.

  • Bunga Tetap: Lebih stabil dan cocok bagi mereka yang ingin kepastian pembayaran. Namun, potensi keuntungan berkurang jika suku bunga pasar menurun.

3. Bagaimana Cara Menghitung Bunga Berjalan?

Rumus menghitung bunga berjalan pada dasarnya bergantung pada suku bunga tahunan, jumlah pokok, dan periode waktu bunga berjalan.
Berikut rumus umum yang bisa digunakan:

Bunga Berjalan=Pokok Pinjaman×Suku Bunga Tahunan×Jumlah Hari365

Contoh Perhitungan:

Misalkan Anda memiliki obligasi dengan:

  • Nilai pokok: Rp100.000.000

  • Suku bunga tahunan: 6%

  • Sudah berjalan selama: 90 hari

Maka, bunga berjalan yang harus dibayar adalah:

Rp100.000.000×6%×90365=Rp1.479.452

Artinya, jika Anda menjual obligasi tersebut sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran bunga, pembeli baru harus mengganti bunga berjalan sebesar Rp1.479.452 kepada Anda.

4. Kelebihan Bunga Berjalan

Meskipun tampak rumit, sistem bunga berjalan memiliki berbagai kelebihan, baik bagi pihak pemberi pinjaman (bank) maupun penerima pinjaman (nasabah/investor). Berikut beberapa kelebihannya:

1. Lebih Fleksibel terhadap Perubahan Pasar

Bunga berjalan memberikan fleksibilitas karena suku bunga dapat disesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini. Jika suku bunga acuan menurun, beban bunga yang dibayar juga ikut menurun.

2. Potensi Keuntungan Lebih Besar bagi Investor

Dalam konteks investasi seperti obligasi, investor bisa mendapat keuntungan tambahan ketika menjual obligasi di tengah periode bunga karena pembeli akan membayar bunga berjalan yang sudah terakumulasi.

3. Mendorong Keadilan dalam Transaksi

Bunga berjalan memastikan bahwa setiap pihak hanya membayar bunga sesuai periode kepemilikan atau pemakaian modal, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

4. Transparansi dalam Sistem Keuangan

Sistem bunga berjalan membantu menciptakan transparansi antara lembaga keuangan dan nasabah, karena perhitungan bunga dapat dilacak dan disesuaikan dengan tanggal transaksi aktual.

5. Memberi Peluang Penyesuaian Strategi Keuangan

Bagi pelaku bisnis atau individu dengan pinjaman besar, bunga berjalan memungkinkan mereka menyesuaikan strategi pembayaran sesuai dengan perubahan suku bunga pasar agar tetap efisien.

5. Kekurangan Bunga Berjalan

Meski memiliki kelebihan, bunga berjalan juga mengandung risiko tertentu yang perlu diperhatikan:

1. Ketidakpastian Jumlah Cicilan

Karena bunga bisa berubah sewaktu-waktu, jumlah cicilan bulanan juga tidak tetap. Hal ini bisa menyulitkan dalam perencanaan keuangan jangka panjang.

2. Risiko Saat Suku Bunga Naik

Jika suku bunga acuan naik, maka bunga berjalan juga akan meningkat. Hal ini bisa meningkatkan beban pembayaran bagi debitur.

3. Perhitungan yang Lebih Kompleks

Berbeda dengan bunga tetap yang mudah dihitung, bunga berjalan memerlukan perhitungan harian dan penyesuaian periodik. Ini bisa menjadi tantangan bagi individu yang tidak terbiasa dengan konsep keuangan.

4. Tidak Cocok untuk Semua Orang

Tipe bunga ini lebih cocok untuk investor berpengalaman atau pihak yang siap menanggung risiko fluktuasi suku bunga, bukan untuk nasabah yang menginginkan kestabilan cicilan.

6. Strategi Mengelola Risiko Bunga Berjalan

Jika Anda ingin mengambil produk keuangan dengan sistem bunga berjalan, ada beberapa strategi yang dapat membantu meminimalkan risiko:

1. Pahami Tren Suku Bunga Pasar

Pantau suku bunga acuan seperti BI Rate atau JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate). Dengan memahami tren, Anda bisa memprediksi kapan waktu yang tepat untuk mengambil atau melunasi pinjaman.

2. Gunakan Kombinasi Bunga Tetap dan Berjalan

Beberapa lembaga keuangan menawarkan kombinasi sistem bunga tetap dan bunga berjalan. Misalnya, bunga tetap selama dua tahun pertama dan bunga berjalan setelahnya. Ini bisa membantu Anda beradaptasi dengan fluktuasi pasar secara bertahap.

3. Siapkan Dana Cadangan

Karena bunga berjalan bisa meningkat sewaktu-waktu, memiliki dana darurat atau buffer keuangan akan membantu mengantisipasi lonjakan cicilan.

4. Negosiasikan Margin dengan Pihak Bank

Saat mengajukan pinjaman, coba negosiasikan margin bunga agar lebih kompetitif. Semakin kecil margin yang ditetapkan, semakin ringan beban bunga yang harus ditanggung.

5. Diversifikasi Portofolio Investasi

Jika Anda adalah investor, jangan hanya bergantung pada instrumen dengan bunga berjalan. Diversifikasi portofolio ke produk dengan bunga tetap atau instrumen pasar uang untuk menyeimbangkan risiko.

Kesimpulan

Bunga berjalan merupakan sistem perhitungan bunga yang dinamis dan mengikuti kondisi pasar. Sistem ini memberikan fleksibilitas baik bagi bank maupun nasabah, namun juga memerlukan pemahaman yang matang terhadap risiko suku bunga.

Dengan mengetahui cara menghitung bunga berjalan, kelebihan dan kekurangannya, serta strategi mengelola risiko, Anda dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijak — baik dalam mengambil pinjaman, berinvestasi obligasi, maupun mengelola portofolio keuangan pribadi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Raih Cashback Jutaan Rupiah Setiap Gadai BPKB Mobil

X